Mimin
Bandung – Di balik Kisruh warga Kompleks Perumahan Angkatan darat (KPAD) Gegerkalong (Gerlon) dengan Kodam III Siliwangi, ada sekolah yang merasa khawatir jika besok benar-benar akan terjadi eksekusi.
Sekolah Dasar Negeri 3-4 Sukarasa berada di dalam KPAD. Kepala Sekolah SDN Sukarasa, 3-4, Kota Bandung, Ihat Solihat, mengaku khawatir eksekusi akan mengganggu kegiatan belajar mengajar dan meresahkan para murid serta orang tua.
Meski begitu, besok sekolah tidak akan diliburkan. Kegiatan belajar mengajar masih tetap berlangsung.
“Besok berjalan seperti biasa masuk seperti biasa sampai jam pelajaran selesai,” ujar Ihat kepada detikcom, Senin (18/7/2016).
Sesuai dengan kesepakatan, jika eksekusi akan tetap berlangsung besok, maka pihak sekolah meminta kepada guru, orang tua dan siswa agar tetap berada di dalam lingkungan sekolah.
“Guru dan murid-murid nanti akan tetap berada di dalam kelas, sama untuk orang tua tetap berada di dalam sekolah,” terang Ihat.
Pihak sekolah menurutnya sudah berkoordinasi dengan warga sekitar untuk meminta perlindungan bagi warga sekolah, jika situasi dan kondisi eksekusi lahan KPAD oleh pihak Kodam III Siliwangi mulai memanas.
“Nah kalau untuk keamanan kami juga telah berkoordinasi dengan warga yang berada di depan gerbang pintu masuk KPAD untuk memberikan pengawalan keamanan pada warga sekolah disini,” pungkasnya.
Pantauan detikcom, portal menuju KPAD telah ditutup setengah jalur oleh masyarakat sekitar. Mereka tampak sibuk mengatur arus kendaraan yang keluar masuk KPAD dengan sistem buka tutup jalan. Sementara setiap blok yang berada di KPAD dihalangi oleh bambu runcing dan kawat. Termasuk jalan menuju SDN 3-4 Sukarasa.
(avi/avi)
Sumber: DetikNews
